"Kaulah teman terbaik perjalananku"
Kehilangan sesuatu yang selama ini membatu, menemani dan sangat berharga tentunya merupakan ujian besar bagi kesabaran kita. Hal itulah yang hampir kualami malam ini.
Menuju masjid dengan tergesa-gesa karena azan telah di kumandangkan. blum juga sampai di masjid, sy harus balik lagi ke rumah mengambil kunci yang ternyata tertinggal di pintu rumah. entah karena tergesa-gesa atau karena dasar saya pelupa. pintu telah kukunci, tapi kuncinya lupa dibawa.. hehehehe
Imam telah mengatur shaf, dan mulai membaca surah Al-Fatihah ketika saya tiba di pekarangan masjid. segera ku parkir "Jupiter"ku di samping gerbang, dengan harapan bisa keluar dengan mudah tanpa menunggu antrian. syukurlah masih ada syaf yang masih kosong, dan malam ini saya tidak perlu sholat di teras masjid seperti malam-malam kemarin.
Sehabis Isya Muballiqh mulai memberikan tauziahnya. tema kali ini "rumahku syurgaku:". berbagai penjelasan mengenai bagaimana menjadikan rumah sebagai syurga dunia bagi sebuah keluarga membuatku tak ingin melewatkannya walau hanya sekata. ya.. semua orang pasti berkeinginan memiliki rumah bak syurga yang membuat penghuninya nyaman berada di dalamnya.
Waktu yang terbatas membuat beliau menyudahi ceramahnya, tarawih pun dimulai. menggunakan format 4-4-3 membuatku nyaman. bukan karena format tarawih yang menyerupai formasi sepak bola, atau karena jumlah rakaat yang lebih sedikit dibanding masjid dekat rumah. tapi lebih pada sikap tuma'ninah dalam gerakan dan bacaan yang membuat masjid tersebut menjadi masjid langgananku.
Selepas tarawih dan witir, sedikit pujian dan do'a kupanjatkan, kemudian berlalu meninggalkan jama'ah lain yang masih khusyu' dalam do'anya. kudatangi tempatku memarkir jupiterku, dan ternyata "dia" sudah tidak ada lagi disana. berbagai tanya melintas dipikiranku, apakah saya salah menaruhnya..?? apakah ada yang merapikan posisinya..?? apakah ada yang salah mengambil kendaraannya..?? dan berbagai pertanyaan lain yang coba kuciptakan untuk menenangkan hatiku. kuitari seluruh sudut dari pekarangan masjid itu, tapi tetap tidak menemukannya. Hingga kuyakin, bahwa jupiterku sudah pergi meninggalkanku.
Kulangkahkan kaki yang terasa berat, dengan hati yang terus bertanya, apa yang akan kukatakan kepada keluargaku..?? apa yang akan kupakai ke kantor esok..?? disela-sela pertanyaan berat itu, masih saja terbesit sebuah keyakinan lucu "Mungkin sudah saatnya jupiterku kugantikan dengan Tiger, scorpio atau vixion" tapi uang dari mana....?? hahahaha
Setibanya di gerbang masjid, kulihat sebuah motor jupiter yang terparkir sombong ditengah jalan mengganggu arus lalulintas yang lagi padat. kupaksakan mata yang silau oleh lampu kendaraan untuk melihat nomor plat motor tersebut. dan Alhamdulillah.. Allah masih menginginkannya bersamaku. ya.. DN2521YF menanti tuannya untuk menggiringnya.
Terima kasih ya Allah. sebuah pembuktian keperkasaan dan kuasa-Mu. Engkau masih menjaganya disaat saya menghadap-Mu. Jupiterku.. hilang sudah keinginan untuk menggantikanmu dengan yang lebih baik. kaulah teman terbaik perjalananku.