Ngambil gambar di sini |
Bismillah..
Aku harus selalu menyebutMu, meminta pertolonganMu dari
ketakutanku dalam mengarungi belantara hidup dimana Iblis Laknat selalu mengintai,
membidik dada dengan senjata nafsu. Yang membuatku tersudut dalam ruang gelap
tak berdinding namun seakan sempit oleh imajinasiku sendiri.
Kenapa ketakutan itu harus ada..?? sementara sang penjaga adalah Dia yang menguasai langit
dan bumi beserta segala isinya. Bahkan Iblis pun akan berlari menjauh ketika
namaNya disebut. Masih bisakah Iblis membidik dengan tepat dalam kondisi seperti
itu..??
Sangat mengherankan, ketika aku yang memanggilMu ternyata
Iblis hanya tertawa melihatku, bahkan aku berteriak pun dia tak peduli dan
terus saja membidik, apakah keagungan NamaMu telah luntur..? ataukah Iblis
telah mendapat restuMu sebagai penguasa hati-hati kami di bumi..??
Berteriak…?? Hahaha.. kata itu… ya.. “berteriak” telah
membuka logikaku yang selama ini hanya kugunakkan untuk perhitungan matematika,
yang hampir membuatku gila oleh hayalan medan elektromagnetik. Tapi sekarang
Rumus-rumus itu akan kugunakan, semoga benar.
Membuka buku tak kuperlukan sekarang, karena aku tidak
membutuhkan epsilon 0.00000….dst.. yang kubutuhkan hanya pendekatan logika
saja. “Berteriak” hanya dilakukan ketika jarak memisahkan. Semakin kecil jarak
itu, maka suara yang diperlukan akan menjadi semakin kecil untuk berkomunikasi.
Oooo… teori resistansi pun ikut berlaku,
dimana jarak menjadi rintangan dalam pengiriman daya listrik. Kenapa teori-teori
itu kulupakan..??
Yah.. ternyata aku jauh dariMu, saking jauhnya sehingga Engkau
tidak mendengarkan teriakanku, atau mungkin pasti Engkau mendengarnya, tapi
mengabaikan teriakanku. Teringat lagi akan janjiMu, bahwa “jika aku mendekat
maka Engkau akan semakin dekat”. Betapa bodohnnya aku.